Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bekerjasama dengan Southeast-Asia Audiovisual Archive Association (SEAPAVAA) sebuah asosiasi arsiparis di wilayah Asia Tenggara, untuk menggelar konferensi arsip audio-visual ke 28 di tahun 2024 ini. Acara yang bertemakan “Navigating New Horizons in AudioVisual Archiving” ini berlangsung dari 9 hingga 14 Juni 2024.
Surakarta dipilih karena menjadi salah satu kota yang penting di Indonesia, terutama dalam hal pengarsipan audio-visual, mengenal pengarsipan audio visual di Surakarta itu artinya juga mengenal tentang bagaimana Lokananta bertahan hingga hari ini, belum lagi Monumen Pers yang menyimpan banyak sekali catatan pers yang menemani dan mengawal perjalanan sejarah Republik Indonesia. Dengan segala sejarah pengarsipannya, Surakarta diharapkan bisa menjadi contoh bagi seluruh delegasi organisasi arsip dari setiap negara yang hadir.
” Arsip audio visual sangat penting untuk pendidikan, namun rentan terhadap kerusakan. Melalui konvensi ini, kita berharap bisa mendapatkan solusi inovatif untuk menjaga dan melestarikan warisan ini,” ujar Imam Gunarto Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Senin (10/6/2024).
Selain perwakilan dari masing-masing negara anggota SEAPAVAA, acara ini juga dihadiri oleh berbagai perwakilan organisasi arsip di Indonesia, seperti Lokananta, Liarsip, dan Indonesian Film Archivist Society. Dimana Dr. Hilmar Farid selaku Direktur Jenderal Kebudayaan menyampaikan harapannya agar seluruh elemen dapat bekerjasama guna mewujudkan asas-asas “Gotong Royong Kebudayaan” di ranah pengarsipan film Indonesia.
“Kolaborasi antara institusi negara dan banyak organisasi pengarsipan di Indonesia, seperti ANRI, dan Sinematek Indonesia, dan juga komunitas film dan peneliti sangatlah diperlukan. Yang mana beberapa perwakilannya juga turut hadir disini, seperti Indonesian Film Archivist Society, Indonesia Raja Minikino, Arkipel Forum Lenteng, dan masih banyak lagi. Dan saya rasa jika kita bisa bekerjasama, memikirkan tentang inti dari agenda ini, dan yang pasti saya berharap kita semua bisa mewujudkan apa yang kita sebut sekarang sebagai “Gotong Royong Kebudayaan” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid saat memberikan sambutan Konferensi, Selasa (11/06/2024).
Dengan konferensi SEAPAVAA tahun ini, diharapkan dapat lebih mengukuhkan Indonesia sebagai salah satu negara yang selalu berkomitmen terhadap kerja-kerja pengarsipan audio-visual. Kolaborasi juga diharapkan mampu memperkuat kerjasama secara global di berbagai sektor pengarsipan audio-visual, seperti halnya di sektor sumber daya manusia, hingga fasilitas teknologi yang selalu terbarukan.