Bekerjama dengan Pokja Perizinan dan Arsip Direktorat Perfilman Musik, dan Media serta Yayasan Manuprojectpro, di kota Medan pada tanggal 19 Oktober 2023. Indonesian Film Archivist Society menjadi salah satu kurator untuk film yang diputar di kota tersebut untuk pertama kalinya setelah puluhan tahun. “Air Mata Darah” karya Jacob Harahap (1964). Pemutaran yang berlangsung cukup meriah dengan dihadiri kurang lebih 50 perwakilan komunitas di kota Medan itu pun dilanjutkan dengan sesi diskusi yang berfokus pada integrasi komunitas film dan pemerintah daerah maupun pusat dalam penyelamatan arsip film Indonesia yang tersebar di beberapa wilayah.
Sementara itu, Jacob Harahap sosok yang cukup asing dikenal dalam perfilman Indonesia, merupakan tokoh misterius yang catatannya sulit ditemukan namun pada program kolaborasi kali ini, Bang Manu selaku founder Yayasan Manuproject memberikan sedikit informasi yang membantu sedikit memperjelas siapa sosok dibalik film Air Mata Darah yang sedang ditayangkan di Medan kali ini. Jacob Harahap, adalah seorang sutradara asli Sumatera Utara, dan juga merupakan sutradara dari film “Sungai Ular”, maupun film-film produksi Radial yang lainnya, sebuah perusahaan film yang cukup terkenal dan berbasis di Sumatra Utara pada dekade 1950an.
Namun informasi tersebut belum lah lengkap. IFAS bekerjasama dengan Manuproject akhirnya berkomitmen untuk bekerjasama dalam penyelamatan arsip film beberapa sutradara asal Sumatera Utara, salah satunya adalah karya Jacob Harahap. Film dia yang lainnya, yaitu Sungai Ular, master copy nya belum ditemukan hingga saat ini.
Namun dengan kembalinya Air Mata Darah di kota Medan, diharapkan mampu kembali mempertegas posisi Sumatera Utara dalam kancah perfilman secara Nasional, lagi.